Rabu, 09 Juni 2010

KOMPETISI SEPAKBOLA U-18

KOMPETISI SEPAKBOLA U-18
STADION PERUMNAS KLENDER - JAKTIM
BULAN JULI
DAFTARKAN, HUB.DEDDY 081398780228

Kamis, 21 Januari 2010

Gunakan kedua kaki ketika melakukan pemanasan
Sebelum pertandingan kicks off, saya mendapatkan pemain saya untuk berpasangan dan mengoper bola satu sama lain. Aku ingin melihat mereka melewati bola dengan masing-masing kaki.

Ini bukanlah sesuatu yang datang ke alam pemain paling muda, tetapi jika Anda hangat mereka sehingga mereka menggunakan kedua kaki, maka kemungkinan besar bahwa ketika disebut di dalam pertandingan untuk menghapus bola atau mencetak gol dengan kaki mereka lemah ' ll melakukannya.




Cara memainkannya

Server berdiri di satu sisi, dengan bek yang berdiri di belakang penyerang di ujung lainnya. Penyerang yang pasif tetapi diperbolehkan untuk berpindah dari sisi ke sisi.

Bek mengantisipasi apabila server akan meneruskan bola ke penyerang dan mencoba untuk mencegat dengan melangkah di depan penyerang.

Berganti peran sehingga setiap orang memiliki pergi di menjadi pembela.
Bagaimana mengembangkannya

Hapus pembatasan pada gerakan penyerang. Penyerang dapat melihat untuk menerima bola dengan bergerak ke server dan kemudian beralih ke menggiring bola di atas garis akhir.

Bek harus mampu bereaksi terhadap gerakan maju dari penyerang tetap cukup dekat untuk mencegat. Jika mereka tidak mampu mencegat bola mereka harus berusaha untuk mengatasi penyerang sebelum mereka menyeberangi garis.
Mencegat bola

Mencegat bola adalah kunci alternatif untuk mengatasi sehingga tim Anda dapat memperoleh kembali kepemilikan untuk menyiapkan sebuah serangan.

Sesi ini adalah tentang belajar bagaimana membaca bermain - meramalkan kapan dan di mana tim lain akan melewati bola sehingga pemain dapat pindah ke mencegat.
Apa pemain perlu berpikir tentang

    
*

      
Mark tujuan-dan bola-sisi.
    
*

      
Tinggal dalam jarak menyentuh.
    
*

      
Jauhkan bola dan penerima di tampilan.
    
*

      
Sedikit miring-pada posisi tubuh.
    
*

      
Mengantisipasi berlalu.
    
*

      
Pelempar Apakah mata atau gerakan kepala memberikan maksud? Apakah penerima ditetapkan? Apakah mereka diperiksa berjalan ditebak?
    
*

      
Jangan berpaling.
    
*

      
Joki - bergerak dari sisi ke sisi untuk menahan pemain - jika bola tidak dapat dimenangkan.


PEMANASAN

Perhatikan bagaimana pemanasan  sederhana dapat

Kadang-kadang saya mendapatkan ide-ide yang sangat baik untuk tim saya hangat-up dari hanya menonton pemain profesional pemanasan di pertandingan aku pergi ke. Jika anda mendapatkan ke permainan dengan baik di depan kick-off Anda akan bisa melihat para profesional pemanasan.

Aku duduk dan mengambil beberapa catatan untuk memberi saya beberapa ide-ide besar apa yang harus dilakukan dengan pemain saya sendiri sebelum kami cocok berikutnya.

Tidak peduli apa yang usia Anda pelatih, semua usia dapat menghangatkan dengan cara yang sama. Jika Anda pergi untuk menonton pertandingan berikutnya Anda melihat bagaimana sederhana beberapa pemanasan bahkan untuk pemain yang paling terampil.

Para superstar dari Liga Utama Inggris pemanasan dengan berjalan sederhana, peregangan dan melompat.

LATIHAN MENAHAN SERANGAN

Menunda penyerang

Menunda sebuah serangan sangat penting ketika para pemain belakang adalah mereka sendiri di belakang menunggu bala bantuan datang. Selama pemain tahu mereka akan memiliki cadangan dan Anda memberikan mereka teknik untuk terus bermain hingga mereka akan dengan senang hati untuk menjaga lawan-lawan mereka di teluk.

Sesi ini mencakup bagaimana seorang individu dapat menunda pemain penyerang dengan menekan dengan cepat dan menjaga mereka dari tujuan.


Mengatur area 30 meter x 30 meter dan Anda memerlukan 2 gol, 4 kerucut dengan bola antara dua.
Cara memainkannya

   
1.

      
Melewati bek bola ke penyerang dan ras keluar untuk membela.
   
2.

      
Penyerang harus menunjukkan menyamar dan mencoba mencetak gol dalam salah satu dari dua gol dalam waktu 5 detik untuk menerima bola.
   
3.

      
Bek harus ringan di kakinya dan berdiri. Tanpa melakukan sendiri ia harus mencoba untuk memaksa para penyerang ke dalam kesalahan dan menunda bermain.

Selama serangan, para pemain memutar posisi.

Minggu, 03 Januari 2010

KUNCI TIM YANG KUAT

Kunci pertama adalah kerja keras dan militansi. Ingat-ingatlah bahwa tim yang skillful bisa kalah oleh tim yang ngoyo. Sebaliknya, tim yang diatas kertas dinyatakan lebih unggul bisa kalah jika ia bermain tanpa daya juang. Kunci kedua: tidak ada prestasi tanpa berlatih. Practice makes perfect! Itulah mengapa tim-tim besar yang sudah kesohor sekalipun masih saja terus berlatih. Meski pemain-pemainnya sudah hebat kemampuannya, terus berlatih adalah hal mutlak yang tidak bisa ditinggalkan. Itu pulalah yang menjadi alasan mengapa pemain profesional yang sering mangkir latihan pasti tidak akan dimasukkan dalam squad inti sebuah tim.
Kunci ketiga: percayalah kepada diri sendiri (self confidence). Percayalah, kemampuan dan keterampilan akan berkurang dan bahkan hilang ketika kepercayaan diri telah hilang. Sebaliknya, performa akan memuncak ketika kepercayaan diri juga memuncak. Kunci keempat, disamping kita percaya kepada diri sendiri, kita juga harus memberikan kepercayaan kepada teman-teman kita. Jangan pernah bersikap pilih kasih. Kelima, Anda harus bekerjasama dan tidak boleh egois. Sepakbola adalah olahraga tim. Kekuatannya akan hilang jika orang-orang yang ada dalam tim bermain sendiri-sendiri, meski bersama-sama.

BOLA KU

Apa saja yang kita butuhkan untuk bisa bermain sepakbola dengan baik? Pertama-tama adalah keunggulan fisik, yang meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed). Ketahanan berarti kita kuat bermain selama waktu yang cukup panjang tanpa tersengal-sengal alias kehabisan nafas (ketahanan aerobik) ataupun ngilu-ngilu (ketahanan otot). Kekuatan berarti otot-otot tubuh kita cukup kuat untuk menendang dengan keras, melempar bola cukup jauh, melakukan body charge dengan kuat, dan sebagainya. Adapun kecepatan bermakna kita bisa berlari dengan cepat (sprint) baik ketika membawa bola ataupun ketika tidak membawa bola.
Bekal kedua adalah ketrampilan (skill). Yang disebut dengan skill disini terutama adalah fundamen (teknik-teknik dasar) sepakbola, yang meliputi mengumpan dan menerima (passing and receiving), menembak (shooting), mengontrol bola dengan berbagai anggota badan, melindungi bola, dan menggiring (dribbling). Ketiga, kita membutuhkan kerjasama (teamwork). Sebuah tim akan bermain dengan baik jika semua pemain saling bekerjasama dengan jalinan komunikasi yang baik. Tidak ada yang egois. Semuanya bermain untuk tim. Keempat, taktik dan strategi yang baik. Jika dua tim sama-sama memiliki materi pemain yang kuat fisiknya, terampil mengolah bola, dan bisa bekerjasama, maka faktor strategi dan taktik akan menentukan tim mana yang akan menang. Tim yang bermain dengan strategi dan taktik yang lebih cerdas pastilah yang akan menang. Dan selain keempat hal itu, yang tidak boleh ketinggalan adalah mental yang positif. Semua pemain harus memiliki kepercayaan diri, optimisme dan semangat.

TEKAN

Jangan biarkan tim lawan menguasai bola. Jika tim lawan memegang bola, lakukan pressing sesegera dan seketat mungkin. Begitu seorang pemain lawan diberi umpan, segera hampiri dan press! Tapi ingat, yang lainnya harus menutup kemungkinan pemain yang dipress tadi untuk melakukan passing kepada temannya. Jika yang lain tidak menutup, ya sama aja bohong. Kasihan dong teman kita yang melakukan pressing. Dia bakal sia-sia.
Bagaimana jika Anda di-press ? 1.Berikan segera bolanya kepada teman Anda yang posisinya lebih bagus (yang tidak sedang di-press). 2.Giringlah bola terlebih dahulu ke ruang kosong yang ada untuk lepas dari press. Ambil visi, pikirkan secepat mungkin yang mesti Anda perbuat, dan segera lakukan. 3.Jika Anda hanya di-press 1 orang lawan dan Anda yakin bisa mengalahkannya, kalahkan dia. Tapi jika Anda tidak yakin, jangan memaksakan diri. Cari aman! Ingat juga: hindari berduel dengan cara ’gaprakan’. Itu gambling besar. Kalahkan dia dengan manuver yang cantik dan cerdas. [Catatan penting: Untuk tahap awal, lebih baik jika Anda melakukan langkah 1 & 2 diatas]

meyebar

Ketika bermain sepakbola, sadarilah bahwa Anda sedang bermain di lapangan sepakbola, bukan lapangan futsal. Manfaatkan luas lapangan. Ketika tim Anda memegang bola, berpencarlah diatas luas lapangan! Mengapa? Untuk mengurangi pressing tim lawan terhadap tim Anda. Tim Anda akan lebih leluasa untuk melakukan umpan-umpan dan mengontrol bola, juga punya waktu yang cukup untuk mengambil visi terhadap lapangan dan berpikir apa yang akan diperbuat terhadap bola.
Jangan bikin ruwet permainan akibat semua pemain ’ngruwel’ di sekitar bola. Jangan main sepakbola seperti anak-anak! Tahu bagaimana itu? Dimana ada bola disitu semua bergerombol. Kemana bola berhembus kesitu semua berebutan. Tahu nggak, sangat tidak enak untuk ditonton.
Kalau ada 1 pemain lawan membawa bola, paling banyak 2 orang saja yang berusaha melakukan pressing terhadapnya. Yang lainnya bergerak untuk menutup kemungkinan pemain lawan tersebut melakukan passing kepada teman-temannya. Ingat: TUTUP!

MENYEBAR

Ketika bermain sepakbola, sadarilah bahwa Anda sedang bermain di lapangan sepakbola, bukan lapangan futsal. Manfaatkan luas lapangan. Ketika tim Anda memegang bola, berpencarlah diatas luas lapangan! Mengapa? Untuk mengurangi pressing tim lawan terhadap tim Anda. Tim Anda akan lebih leluasa untuk melakukan umpan-umpan dan mengontrol bola, juga punya waktu yang cukup untuk mengambil visi terhadap lapangan dan berpikir apa yang akan diperbuat terhadap bola.
Jangan bikin ruwet permainan akibat semua pemain ’ngruwel’ di sekitar bola. Jangan main sepakbola seperti anak-anak! Tahu bagaimana itu? Dimana ada bola disitu semua bergerombol. Kemana bola berhembus kesitu semua berebutan. Tahu nggak, sangat tidak enak untuk ditonton.
Kalau ada 1 pemain lawan membawa bola, paling banyak 2 orang saja yang berusaha melakukan pressing terhadapnya. Yang lainnya bergerak untuk menutup kemungkinan pemain lawan tersebut melakukan passing kepada teman-temannya. Ingat: TUTUP!

SEGITIGA PASSING

Formasi segitiga passing melibatkan tiga orang pemain: 1 orang pembawa bola dan dua orang teman yang berada dalam jarak passing dan siap diberi umpan. Dalam segitiga passing, pembawa bola punya alternatif untuk mengumpan kepada A atau kepada B. Suatu hal yang lebih menyulitkan musuh! Permainan menjadi sulit di-intercept oleh musuh.

PASSING, DRIBBLING, RUNNING

Karakteristik passing: 1.waktu tempuh lebih cepat, 2.perpindahan bola tidak selalu disertai perpindahan pemain, konfigurasi posisi para pemain di lapangan relatif terjaga, 3.hemat tenaga. Adapun karakteristik dribbling: 1.waktu tempuh lebih lambat, 2.terjadi perpindahan bola dan pemainnya sekaligus, terjadi overlap ataupun switch posisi pemain, 3.boros tenaga.
Kapan passing dan kapan dribbling? Pertama: utamakan passing. Lakukan dribbling hanya jika Anda tidak mungkin untuk melakukan passing, yakni jika belum ada teman yang bisa atau bagus untuk diberi umpan. Kedua: silakan dribbling, tapi jika bola yang Anda bawa terancam terebut (ada hadangan pemain lawan atau ada pressing dari lawan) maka umpankan bola kepada teman yang bisa diumpani. Ingat, berusaha melewati hadangan atau pressing lawan belum tentu menyelamatkan bola, tetapi mengumpankannya kepada teman sudah pasti menyelamatkan bola. Jangan gambling dan jangan berspekulasi! Cari aman! Ketiga: lakukan dribbling untuk menarik lawan ke arah Anda dan pada saat yang sama menciptakan ruang yang bagus untuk teman Anda. Keempat: untuk striker: 1) jika satu-satunya peluang passing berarti offside maka giring saja bolanya. 2) jika dribbling lebih prospektif untuk mencetak gol daripada mengumpankan bolanya, it doesn’t matter to dribble and then score!
Pemain belakang jangan banyak giring. Adalah berbahaya jika pemain belakang bermain-main dengan bola di daerah pertahanannya.
Alirkan terus bolanya! Meski tim Anda tidak sedang di-press, tim Anda harus terus mengalirkan bola dari kaki ke kaki, dalam rangka: 1.mencari-cari celah yang bisa dimasuki untuk melakukan penyerangan. 2.menghargai setiap detik yang berjalan dalam waktu 2 x 45 menit.
Pergerakan tanpa bola (running). 1.Para pemain harus terus bergerak agar selalu ada yang siap untuk diberi umpan dalam jarak passing (Ini namanya support). Ciptakan selalu formasi segitiga passing ketika tim Anda menguasai bola. Lakukan terus hal itu sepanjang pertandingan. (Tentang jarak passing: jangan terlalu dekat jika tidak ada lawan yang berusaha memotong, dan jangan pula terlalu jauh karena umpan akan bisa dipotong lawan). 2.Lakukan pergerakan untuk menciptakan ruang bagi teman Anda.

LARI TANPA BOLA

Dalam sepakbola, Anda tidak hanya bergerak dan berlari ketika membawa bola. Para pemain harus terus bergerak meski tidak sedang membawa bola. Inilah salah satu hal yang membedakan sepakbola anak-anak dengan sepakbola orang dewasa. Ini pula yang membedakan sepakbola orang dewasa yang ngerti sepakbola dengan orang dewasa yang seperti anak-anak. Namun perlu diingat, bergerak disini tidaklah asal bergerak atau asal berlari. Semuanya harus dilakukan dalam bingkai strategi dan taktik.
Berlari tanpa bola (run) ada dua macam : 1.run untuk menciptakan ruang bagi yang lain. Lakukan run ini secara ‘berisik’ (kentara) dan melewati depan lawan untuk menarik perhatiannya agar mengikuti Anda. 2.run untuk siap diberi umpan. Lakukan run ini secara ‘sunyi’ (tidak kentara) agar tidak menarik perhatian lawan. Secara umum, jangan terlalu dini melakukan run ini agar lawan tidak sempat untuk mengantisipasinya.

PASSING

Mengumpan dan menerima bola : yang terpenting dari sepakbola. Siapa tidak bisa passing, ia tidak bisa bermain sepakbola. Mengapa umpan? Karena mengumpan lebih efisien daripada menggiring. Camkan pula bahwa pembawa bola yang baik selalu mengumpan bola sebelum ia ‘habis’. Jadi jangan kalau sudah ‘habis’ baru mengumpankan bolanya. Sebab jika demikian, bolanya pasti bola yang ‘tidak enak’.
Beberapa kesalahan dalam mengumpan: 1.Laju bola tidak sesuai dengan jarak passing (terlalu keras atau terlalu lembek). Jika terlalu keras, bola tak terjangkau teman. Jika terlalu lembek, bola terpotong lawan. 2.Umpan tidak akurat. 3.Mengumpan padahal waktunya menembak
Jangan pernah asal tendang bola (kecuali dalam keadaan genting didepan gawang : sapu bersih). Lihat situasi lalu ambil keputusan yang terbaik. Soal visi, posisikan diri selalu memiliki pandangan terbuka pada lapangan (open to the field).
Mengumpan tidak harus pas ke orangnya. Contoh : 1.Jika teman kita sedang berlari, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya. 2.Jika kita ingin teman kita merangsek ke depan dalam waktu yang lebih cepat, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya sehingga ia berlari kedepan untuk mengejar bola tersebut. 3.Umpan terobosan.
Menerima bola tidak selalu harus menghentikannya: 1.Bisa langsung diarahkan pada teman. 2.Diarahkan ke arah kita akan berlari membawa bola (sehigga lebih hemat waktu). 3.Diarahkan ke arah kosong menjauh dari lawan terdekat (untuk mengurangi pressing pada diri kita)
Beberapa macam passing: umpan 1-2 (wall pass), umpan terobosan (through pass), umpan silang (crossing), dan umpan diagonal.

PENEKANAN BOLA

Salah satu hal penting yang tidak boleh lupa untuk diinstruksikan kepada para pemain di lapangan adalah dimana mereka mulai menekan bola ketika lawan menguasai bola. Dalam hal kapan mulai menekan bola, ada tiga opsi yang bisa dipilih: 1) menekan bola semenjak bola tersebut berada di daerah pertahanan lawan, 2) menekan bola semenjak bola memasuki sepertiga tengah lapangan, dan 3) menekan bola ketika bola sudah memasuki daerah pertahanan kita. Untuk diketahui, lapangan sepakbola bisa dibagi menjadi 3 daerah: 1/3 yang terdekat dengan gawang kita disebut daerah pertahanan kita, 1/3 yang ditengah disebut sebagai 1/3 tengah lapangan, dan 1/3 yang terjauh adalah daerah pertahanan lawan.
Kembali pada pertanyaan: kapan tim kita harus mulai menekan bola yang sedang dikuasai oleh lawan? Manakah satu dari tiga opsi diatas tadi yang kita pilih?
Sebetulnya, sebuah tim bisa saja mengambil ketiga opsi tersebut dalam satu pertandingan. Hanya, masing-masing opsi harus diambil pada waktu yang tepat.
Menekan bola sejak dari pertahanan lawan biasa dilakukan: 1) pada saat sepak pojok, 2) pada awal babak pertama atau awal babak kedua, 3) saat sebuah tim tertinggal gol, terutama pada akhir babak kedua, dan 4) saat tim lawan dikenai kartu merah sehingga jumlah pemainnya berkurang.
Mulai menekan bola ketika bola memasuki 1/3 tengah lapangan adalah kondisi normal sebuah tim dalam merebut bola, karena tidak terlalu memforsir tenaga namun juga tidak terlalu pasif. Ketika tim Anda menggunakan opsi ini, biarkan saja bola dimainkan oleh lawan di daerah pertahanan mereka. Baru ketika bola masuk 1/3 tengah lapangan, kita mulai melakukan tekanan pada bola.
Sedangkan menekan bola hanya ketika bola sudah memasuki daerah pertahanan kita biasanya dilakukan di akhir babak kedua sementara tim kita unggul dalam jumlah gol, atau jika ada anggota tim kita yang terkena kartu merah sehingga kita kalah jumlah pemain. Opsi ini juga bisa kita ambil manakala tim lawan kita pandang jauh lebih berkualitas, dan kita hanya ingin agar gawang kita tidak kebobolan. Opsi ini juga bagus untuk dilaksanakan sebagai jeda (sela) untuk rehat para pemain selama bertanding, dimana pada saat itu mereka juga bisa mengatur kembali posisi mereka masing-masing.

SERANGAN 4-4-2

Formasi 4-4-2 terdiri dari 4 pemain lini belakang (back), 4 pemain lini tengah (midfielder), dan 2 pemain lini depan (forward). Keempat back masing-masing adalah 2 BEK TENGAH, BEK KIRI dan BEK KANAN Sementara di lini tengah terdapat 2 GELANDANG TENGAH, GELANDANG KIRI, dan GELANDANG KANAN.
Kedua BEK TENGAH boleh maju sampai paling jauh ke garis tengah lapangan. Dengan maju hanya sampai garis tengah, tim kita masih bisa berlindung pada aturan offside. Adapun jika BEK TENGAH maju melebihi garis tengah lapangan, tim kita menjadi tidak aman terhadap serangan balik lawan karena mereka tidak terkena aturan offside ketika bola masih berada di lapangan mereka sendiri. Meski demikian, pada saat-saat tertentu BEK TENGAH boleh maju sampai ke depan gawang, misalnya saat tim melakukan sepak pojok. Itupun setelahnya harus segera kembali ke tempat semula.
Untuk pergerakan GELANDANG TENGAH, tergantung variasi 4-4-2 yang dipakai. Pada 4-4-2 dengan lini tengah berlian, terdapat pembagian yang bersifat tetap diantara kedua GELANDANG TENGAH: yang satu adalah GELANDANG BERTAHAN (gelandang bertahan, gelandang jangkar) dan yang satunya lagi GELANDANG SERANG (gelandang serang). Pembagian tugas ini bersifat tetap.
Sementara pada 4-4-2 dengan lini tengah flat, kedua GELANDANG TENGAH bisa saling bergantian untuk maju. Yang penting, jika salah satu GELANDANG TENGAH maju, maka yang lainnya harus tetap berada di belakangnya. Perhatikan ilustrasi berikut ini:

Fungsi GELANDANG TENGAH ketika maju sebagai GELANDANG SERANG adalah untuk membantu serangan. Dengan adanya dia, serangan akan melibatkan lima orang sekaligus: 2 forward, dia sendiri, dan 2 GELANDANG LUAR / BEK LUAR. Sementara itu, tidak ikut majunya salah satu GELANDANG TENGAH bertujuan untuk memastikan support setiap saat terhadap lini belakang.
Namun perlu diingat, jika lawan yang menguasai bola, maka kedua GELANDANG TENGAH harus turun sejajar, sehingga lini tengah lengkap berisi 4 pemain dalam satu grendel.
Dua BEK LUAR (yaitu BEK KIRI dan BEK KANAN) bisa ikut maju menyerang. Ketika maju, posisinya bisa tetap berada di belakang GELANDANG LUAR, atau bisa juga meng-overlap GELANDANG LUAR. Hanya perlu diingat, jika BEK LUAR melakukan overlap, maka hendaknya ia tidak terlambat untuk turun ke posisinya semula ketika diperlukan. Ilustrasi berikut ini menunjukkan BEK KANAN meng-overlap GELANDANG KANAN.

Berdasarkan arah serangan yang kita bangun, terdapat tiga kemungkinan jenis serangan: serangan dari sektor kiri, serangan dari sektor tengah, atau serangan dari sektor kanan. Bentuk (shape) tim ketika merangsek maju harus menyesuaikan arah serangan. Jika serangan dilakukan dari sektor kiri, maka bentuk tim harus condong ke arah kiri. Demikian pula jika serangan dilakukan dari sektor kanan, maka bentuk tim harus condong ke arah kanan.
Berikut ini contoh ketika tim menyerang dari sektor kiri.

Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan adalah pergerakan kiper. Pada pola 4-4-2 modern, kiper juga berfungsi sebagai sweeper (libero). Karenanya, ketika tim merangsek maju maka kiper juga harus ikut maju, bahkan sampai keluar kotak gawang. Namun keluar kotak gawangnya tentu saja tidak boleh berlebihan. Terkait dengan ‘rangkap jabatan’ kiper ini, sangat tepat jika pola 4-4-2 modern disebut sebagai pola 1-4-4-2.

PERGERAKAN UMPAN CROSSING

pola 4-4-2, bagaimanapun juga, melepas crossing (umpan silang) adalah salah satu KUNCI untuk bisa mencetak gol. Kita semua tentunya mengetahui persentase gol yang dihasilkan dari crossing cukuplah besar. Hanya saja, harus dipahami bahwa bola crossing selalu bersifat ‘fifty-fifty’. Untuk bisa mengubah cross menjadi gol, barisan penyerang kita harus menang berduel dengan barisan pertahanan lawan.
 Karena sifatnya yang demikian, ketika sebuah crossing hendak dilepaskan, barisan pemain yang akan menyambut bola crossing haruslah betul-betul siap di depan gawang. Disamping itu, para pemain penyambut bola cross inipun harus betul-betul berkualitas, handal dalam memenangkan bola-bola crossing. Jika tidak, seperti yang sering saya lihat, bola-bola crossing terasa sia-sia dan bahkan terkesan buang-buang bola saja. Kenapa saya bilang buang-buang bola? Karena ketika bola belum di-cross, bola itu sepenuhnya (100%) masih ada dalam penguasaan kita. Dengan melepas crossing, bola tersebut berubah menjadi bola 50%-50%, yang kemudian bisa menjadi milik kita atau milik lawan.
Sekarang, bagaimana cara menyiapkan barisan pemain untuk bisa memenangkan bola crossing? Jawabannya tidak lain adalah judul tulisan ini: pergerakan ‘ready for cross’. Ketika seorang teman dalam tim kita (outside midfielder atau outside back) membawa bola ke arah bendera, para pemain yang lain harus paham bahwa dia sangat mungkin akan melakukan crossing. Untuk itu, para pemain lainnya harus melakukan pergerakan untuk siap memenangkan bola crossing yang mungkin akan dilakukan. Pergerakan tersebut adalah sebagai berikut (untuk crossing dari sisi kiri):
Empat pemain bersiap menyambut crossing: 2 orang Penyerang bersiap didepan gawang, 1 orang gelandang tengah bersiap didepan gawang tapi agak jauh (di sekitar busur), dan gelandang kanan / bek kanan bersiap untuk menyambut bola cross yang jatuh ke tiang jauh.
Selalu ada kemungkinan bola cross akan dihalau keluar oleh barisan pertahanan lawan. Untuk itu, perlu ada lini kedua (second line) yang bersiap menangkap bola jika dihalau oleh pertahanan lawan. Lini kedua ini sama pentingnya dengan barisan pemain yang berada didepan gawang, bahkan lebih penting. Mengapa? Karena jika lini kedua ini tidak ada, bola yang terhalau lawan besar kemungkinannya akan tertangkap oleh pemain lawan. Dan jika itu terjadi sementara para pemain kita sedang bertumpuk di depan gawang lawan, maka serangan balik lawan yang cepat dan mematikan akan membuat tim kita ‘menangis’.
Lini kedua diisi oleh tiga pemain: gelandang tengah yang ada di belakang, bek kanan / gelandang kanan (yang tidak berada di dekat tiang jauh), dan bek kiri / gelandang kiri (yang tidak melakukan crossing). Tiga orang ini harus bersiap-siap menangkap bola yang terhalau dari gawang lawan. Pada ilustrasi diatas, lini kedua ditandai dengan garis berwarna merah jingga.

Sementara itu, dua bek tengah mengambil posisi di garis tengah lapangan, sebagai penjamin keamanan tim terhadap serangan balik lawan.
Poin penting lainnya yang harus selalu diingat adalah, harus ada satu orang pemain yang mengambil posisi di belakang pembawa bola, dengan tujuan untuk men-support pembawa bola tersebut. Dengan adanya pemain support ini, pembawa bola memiliki dua opsi: melepas crossing ke depan gawang atau melakukan umpan jangkar pada pemain support tersebut. Opsi mana yang sebaiknya dipilih? Tentu saja suka-suka si pembawa bola. Namun sebaiknya si pembawa bola melihat keadaan. Jika di depan gawang lawan teman-temannya telah dalam posisi siap memenangkan crossing (jumlah mereka cukup dan posisi mereka juga tepat), maka melepas crossing adalah pilihan yang cukup bagus. Terutama jika sebelumnya barisan pertahanan lawan sulit ditembus dengan kombinasi umpan-umpan pendek. Namun jika didepan gawang lawan teman-temannya sepertinya tidak siap memenangkan crossing, maka melakukan umpan jangkar untuk bisa tetap menguasai bola adalah pilihan yang bijak.
Terakhir, peluang tercetaknya gol dari crossing juga tergantung dari kualitas crossing yang dilakukan. Bola crossing hendaknya diarahkan ke ruang kosong antara barisan teman-teman kita dan gawang. Namun jangan terlalu dekat ke kiper karena nanti akan dengan mudah ditangkap lebih dulu oleh kiper tersebut. Tugas teman-teman kita yang didepan gawang adalah berlari berhamburan ke arah gawang untuk menyambut bola crossing tersebut. Kalaupun bola crossing tidak bisa diarahkan ke ruang kosong tersebut, setidak-tidaknya arahkanlah pas ke posisi teman-teman kita yang ada di depan gawang. Yang jadi bencana adalah jika bola crossing jatuh di belakang teman-teman kita yang bersiap didepan gawang.
Bola crossing bisa diarahkan ke tiang dekat, ke depan gawang persis, ataupun ke tiang jauh. Ini sangat tergantung dari celah yang ada di depan gawang.
Disamping itu, bola crossing juga harus memiliki laju yang cukup kencang. Ini bisa dilakukan dengan tendangan DRIVE, bukan tendangan LOFT. Jika bola crossing melaju kencang, maka ketika disambar oleh teman kita akan menghasilkan momentum yang besar.
Karena sedemikian pentingnya kualitas bola crossing, para pemain terutama outside midfielder dan outside back harus dilatih untuk bisa menyajikan bola crossing yang ‘enak untuk disantap’. Tidak hanya itu, mereka juga harus dibiasakan untuk bisa melepas crossing dalam kondisi tertekan atau terdesak.

bertahan ala 4-4-2

contoh bertahan pola 4-4-2. Bila kita adalah tim kuning yang sedang bertahan, sedangkan lawan adalah tim hitam yang sedang menguasai bola. Dalam contoh ini terjadi 4 aliran bola. Pertama-tama bola dipegang oleh kiper lawan lalu diumpankan kepada bek tengah mereka. Dengan demikian bola berada di hadapan lini depan kita, di sisi tengah lapangan. penyerang kita yang sebelah kiri (yang terdekat dengan bola) bergerak mem-pressure bola, di-cover oleh penyerang yang lainnya.
Bek tengah lawan berhasil melewati barisan lini depan kita. Kini bola berada di kaki bek kanan lawan, dan berada di hadapan lini tengah kita, di sisi kiri lapangan. Maka, gelandang kanan kita pun bergerak mem-pressure bola, dibantu oleh salah satu penyerang terdekat. Dengan demikian bola di-press oleh dua orang pemain kita (1+1). Ketiga pemain lain di lini tengah menyesuaikan diri dengan membentuk lengkungan buah pisang. Lini belakang menyesuaikan diri pula, membentuk lengkungan buah pisang.
Lagi-lagi, bola berhasil lolos, diumpankan ke gelandang kanan lawan yang posisinya berada di belakang lini tengah kita. Dengan demikian bola melewati lini tengah kita, dan kini berada di hadapan lini belakang kita. Ini adalah keadaan yang cukup berbahaya, karena bola sudah berada di hadapan lini belakang kita. Karena bola berada di sisi kiri lapangan, maka bek kiri kita bergerak mem-pressure bola, dibantu oleh gelandang kiri dan satu orang gelandang tengah terdekat. Tiga orang pemain kita mem-pressure bola (1+2).

Namun pergerakan salah seorang gelandang tengah lawan membuka ruang passing, dan bola pun berhasil diumpankan kepada gelandang tengah tersebut. Bola tetap berada di hadapan lini belakang kita, namun kita telah berpindah dari sisi kiri lapangan ke sisi tengah lapangan kita. Ini lebih berbahaya karena bola menjadi lebih dekat ke gawang kita.

Sesuai dengan rumus bertahan zonal defence, salah satu bek tengah kita yang terdekat dengan bola bergerak mem-pressure bola dibantu oleh dua gelandang tengah kita (1+2), sementara ketiga back lainnya mengambil posisi lurus horisontal di belakang bek tengah yang mem-pressure bola. bek kiri tidak bergerak mengejar bola namun bergerak ke belakang, karena pressure terhadap bola kini menjadi tanggung jawab bek tengah yang terdekat dengan bola. Perhatikan bahwa bek tengah lainnya dan bek kanan disamping membentuk segitiga /shape yang tepat juga memposisikan diri mengawal dua forward lawan.